Karena orang yang kurus identik dengan kekurangan gizi, maka banyak orang mengira kegemukan berarti kelebihan gizi. Padahal, kegemukan termasuk dalam kategori malnutrisi atau salah gizi.
"Orang kegemukan atau obesitas karena kelebihan kalori. Karena mereka kebanyakan lemak dan gula sehingga vitamin yang didapat kurang. Itu sebabnya kegemukan termasuk dalam malnutrisi," kata Dr.Fiastuti Witjaksono, Sp.GK, disela acara pengumuman pemenang The + Project yang diadakan oleh Philips di Jakarta (9/3/12).Kegemukan, meski ada faktor genetik, namun menurut Fiastuti lebih banyak disebabkan oleh faktor lingkungan. "Biasanya karena pola makan tinggi lemak dan gaya hidup sedentari," kata pengajar di Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.
Menurut data Riskesdas Kementrian Kesehatan 2010, saat ini populasi orang dengan berat badan berlebih di Indonesia mencapai 10 persen dan obesitas mencapai 11,7 persen.
Fiastuti menjelaskan, saat ini makan telah bergeser dari kebutuhan pokok menjadi gaya hidup. "Kini orang makan bukan karena lapar saja, saat stres dan kumpul-kumpul pun acaranya makan," ujarnya.
Dia juga menilai saat ini terjadi peningkatan porsi makanan di restoran. "Orang modern makin dipermudah untuk mendapatkan kalori, gula, dan lemak, dengan harga murah," imbuhnya.
Untuk mencegah kegemukan, seharusnya pola makan diatur, baik jumlah, jenis, atau jadwalnya. "Untuk mengetahui apakah jumlah makanan yang diasup sudah cukup atau tidak, lakukan penimbangan berat badan. Kalau sudah berlebih artinya jumlah atau porsi makan kita harus mulai dikurangi," pungkasnya.
0 comments:
Post a Comment